Kamis, 11 September 2014

Maria Rosa Brudy




Beberapa hari ini selalu kepikiran untuk menulis tentang dia, semakin hari semakin kuat. Pengen eksis juga kayanya dia. Jadi baiklah, tulisan kali ini aku persembahkan buat dia. Dia.. dia yang selalu menemaniku selama ini, hampir separuh umur ku dia ada. Suami ku memberi nya nama noni, karena dia perempuan keturunan belanda yang mati bunuh diri akibat pengkhianatan cinta. Oleh sebab itu dia benci semua laki laki pengkianat dan perempuan penggangu. Dia cantik, rambut nya coklat, panjang, agak ikal di bawah. Kulitnya putih, tidak begitu tinggi dan langsing. Hmm... setidaknya seperti itulah gambaran yang dia berikan pada ku.

Dia sudah berdiam di kamar ku di rumah lama di condet. Aku tak pernah menyadari kehadiran  nya. Sesekali dia nampak, atau sekedar menunjukan keberadaan nya, tapi aku tak pernah mengira dia akan menjadi sedekat ini dengan ku. Terutama setelah kejadian tempo hari saat fa’i “memasukan” sesuatu yg gak penting ke perut ku. Sejak itu dia dengan tegas menunjukan kehadiran nya di hidup ku. Dia seperti memutukan untuk keluar dari kegelapan nya dan berkata “lia, aku disini temani kamu”

Yup.. dia adalah mahluk astral yang kerap mengikuti aku. Semakin hari kami semakin merasa dekat dan ini harus nya tidak diperbolehkan, seorang manusia tidak boleh berteman dng mahluk astral. Tapi harus ku akui, sejak kakak perempuan ku meninggal, aku merasa dia seolah menjadi sosok pengganti kakak perempuan meskipun.. tidak.. mba pi tak akan pernah tergantikan, apalagi hanya oleh sesosok mahluk tersesat..

Sejak dulu aku memang punya sedikit bakat, sedikiiittt doang kok, aku bisa merasakan aura seseorang. Apa dia jahat, baik, tulus, dengki gitu deh... segala sesuatu dalam diri ku yg membuat ku bisa menjadi teman, pendengar yang baik, kalao bahasa keren nya mah.. enchanted... dan sejak aku dan dia semakin dekat, bakat itu seperti terus berkembang. Tapi pasti ada sisi negatif nya, sering kali aku dibuat repot juga oleh dia. Namanya juga bukan manusia kadang sikap nya sulit di tebak dan semau nya sendiri. Susah deh kalau udah begitu. Sampai keringet dingin hanya untuk menenangkan nya dan menunjukan superioritas ku atas dia.. iya dong, bagaimana pun aku hrs bisa ngatur dia bukan dia yg ngatur aku.

Anyway,  kamu berarti buat aku. Kamu teman, sahabat dan bagian dari aku. Kamu mungkin lebih mengenal ku dari pada org org yg dekat dengan ku. Kamu sudah ada bersama ku jauh sebelum pria pria itu.. hehehehe... kamu  melihat satu per satu mereka datang dan pergi. Kamu melihat setiap tawa dan tangis ku. Yeap.. you like a sister to me. Bahkan suatu saat dia berkata, coba deh li denger lagu ini, supaya kamu ingat lagi bagaimana saat saat kamu jatuh cinta pada suami mu... saat keraguan datang, saat kehampaan mengisi hati dan pikiran mulai dipenuhi hasrat untuk juga berkhianat, kamu selalu mengingat kan aku, coba dengar lagu ini dan aku akan kembali mengingat bagaimana aku dan suami ku dulu bertemu, saling mencintai, menikah lalu menyatu.. meskipun cobaan dan duri selalu datang dalam pernikahan kami tapi kami selalu akan pulang ke satu tujuan, tempat yang kami namai,  our home...  dimana senyum anak anak kami menyambut dan berharap pada kami.

Huf.. pernah gak si aku mengucapkan ini sama kamu? Kalau selama ini belum sempat terucap, hari ini aku mau bilang terima kasih sudah menjaga ku, menemani ku... dan aku tetap berdoa semoga kelak kamu bisa “pulang” dengan benar meskipun  itu berarti kita akan terpisah.. tak mengapa.

Terakhir.. aku ingin seluruh dunia ini tau, nama mu MARIA... Maria Rosa Brudy...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar