Senin, 14 November 2016

be wise with your "hello" then knowing when is the "goodbye"



Saat kita melangkah dan ternyata memasuki kehidupan orang lain, berhati hati lah.. karena mungkin kita tidak sadar langkah itu telah menyebabkan luka yang dalam bagi orang lain yang juga ada pada kehidupan itu.

Kita bisa tertawa, atau bahkan merasa bahagia di dalam nya tapi sadarkah? Mungkin ada sayatan perih bagi orang lain, air mata yang tak pernah berhenti karena hidup yang kita masuki itu adalah hidup yang diperjuangkan, dibangun dari doa dan usaha orang lain lalu kita begitu saja datang dan merobohkan nya? Hanya karena kita meng inginkan kehidupan itu bukan berarti kehidupan sebelum nya harus rusak binasa

Tak perlu juga kita menyalahkan si tuan rumah dengan menuduh nya  membangun kehidupan dari bata bata lemah, pasir pasir layu hingga mudah sekali roboh. Kita tidak tahu bagaimana cara mereka mengumpulkan bata dan pasir itu dulu, menyusun nya perlahan mencoba membuat istana kehidupan mereka. Bukan kah setiap bangunan itu memiliki kisah dan sejarah nya sendiri? 

Kita ini hanya tamu, tamu di setiap kehidupan orang lain. Bersikap lah selayak nya tamu. Santun dan seperlu nya saja, jika kita meng inginkan lebih maka kita bisa membangun kehidupan kita sendiri. Dari bata dan pasir yang kita cari sendiri bukan dengan merubuhkan istana orang lain untuk mejadikan nya milik kita. 

Pepatah mengatakan, bijak lah dengan “hello” mu lalu ketahuilah kapan “good bye” mu. Be wise with your “hello” then knowing exactly when is the “goodbye”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar